Beli Receiver Parabola T-21 HD Tanaka Merpati DVB S2 MPEG4 PVR dengan harga murah Rp250.000 di Lapak Dimas Store adiawandimas - Jakarta Pusat. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Boleh nanya dgn parabola yg sama, kalo saya ganti stb saja dari tanaka dvb ke skybox dvbs2. Apakah akan ada bedanya? Kalo ada apa saja?
SEBAGAI orang yang agak memperhatikan pertelevisian, pastilah angin segar yang tersiar bahwa kita telah bersiap memasuki era telesisi digital mau tak mau disambut dengan gembira. Gembira bahwa di era digital untuk gambar dan suara yang tidak cling kita bisa berucap selamat tinggal. Yang agak tidak bikin gembira adalah untuk menikmati itu pemirsa mesti membeli satu perangkat tambahan bernama set top box DVB-T2. Karena penasaran, tidak sediikit yang membeli alat itu untuk kemudian menuai kekecewaan karena siaran digital yang diterima masih belum seberapa, atau malah ada yang ketika alat itu dicolokkan, yang terpampang adalah kata 'no signal'.
Ya, bahkan ada daerah yang masih berkategori blank spot untuk layanan DTV. Pendek kata, buat apa bening kalau channel kurang dari separo dibanding siaran televisi analog? Tentu, yang paling kecewa adalah yang sudah kadung merogoh dompet untuk membeli STB tetapi di daerahnya siaran televisi digital masih belum ada yang menyala. Itulah, ketimbang berharap progress DTV terrestrial yang belum pasti itu, tentu perlu memikirkan alternatif lain selain DVB-T2, yakni beli DVB-S2. Belum lagi ada yang pesimis; jangan-jangan berganti menteri, berganti pula kebijakan pemerintah tentang televisi digital itu. Tentu tidak ada salahnya mempertimbangkan kalimat ini; mending beli DVB-S2 daripada DVB-T2.
Iya, tetapi bukankah DVB-S2 butuh parabola sementara DVB-T2 kita tak perlu berganti antena? Betul, tidak keliru. Tetapi dibanding DVB-T2, DVB-S2 itu punya kelebihan. Yakni, siaran yang bisa diterima pasti clingnya, pasti banyaknya dan sepanjang lokasi kita masuk dalam beam (jangkauan sinyal satelit), pastilah kita bisa menerima siaran televisi dari banyak negara. Kalau Palapa dan Telkom-1 itu pasti. Dan, gabungan siaran dari dua satelit kita itu saja siaran televisi gratisannya (FTA) sudah banyak sekali, apalagi kalau kita arahkan ke satelit lainnya, wih.lebih bejibun jumlahnya.
Padahal, selain di wilayah perbatasan, siaran DVB-T2 hanyalah besaral dari televisi dalam negeri semata. Iya, tetapi harga seperangkat antena parabola kan lebih mahal? Siapa bilang, taruhlah Anda membeli set top box DVB-T2 seharga 350 ribu, ditambah seharga itu lagi sudah dapat kok seperangkat parabola lengkap. Iya, tetapi merakit parabola kan tidak semua orang bisa, sementara memasang DVB-T2 kan tinggal mencolokin ke pantat televisi? Siapa bilang, saya saja yang tadinya awam tentang perparabolaan saja bisa kok. Rumusnya hanyalah kesungguhan dan ketelatenan.
![Tanaka Tanaka](/uploads/1/2/5/6/125602408/173683129.jpg)
Iya, tetapi mengarahkan parabola sampai mendapatkan sinyal kan sulit, tidak asal menghadap? Siapa bilang. Saya yakin, di daerah Anda pasti ada Indomaret. Perhatikanlah; di atas minimarket itu salah satu parabolanya adalah menghadap ke satelit Palapa-D karena untuk disalurkan ke layar televisi LED di dalam toko. Iya, 'siaran televisi' di Indomaret itu dipancarkan via satelit Palapa-D dan kita bisa pula menontonnya di rumah. Iya, untuk arah satelt Palapa-D, kita bisa mencontoh peletakan dan menghadapnya dish di atas Indomaret itu. Nah, bila sudah dapat Palapa-D, kita tinggal geser-geser saja untuk tracking satelit lain.
![TANAKA TANAKA](/uploads/1/2/5/6/125602408/135278257.jpg)
Telkom, misalnya. Atau Asiasat, atau Thaicom5 atau yang lainnya. Bagaimana, masih ngebet ingin beli DVB-T2? Mantap mas sangat mencerahkan, awalnya saya ngebet pengen beli DVBT2, saya search sana sini ke toko elektronik dan di dunia maya, banyak yg bilang tidak ada satupun sinyal digital yg diterima, padahal saya di jabar, saya rasa pengaruh ganti mentri,akhirnya saya pun urung beli setelah baca artikel mas e. Bbrp alasan kenapa saya ngebet pengen DVBT2, selain gambar bagus, acara2 sepakbola katanya tdk diacak, kalopun diacak bisa lapor ke kominfo utk dikenakan sanksi 'katanya'. Saya juga tdk membutuhkan ratusan channel, karena yg saya tonton hanya itu2 saja (channel lokal).
Saya juga pasang stb indihome, paket standar bisa nonton premiel league. Sayangnya ketika bola dalam negri sering kali diacak, sama seperti saat saya pake stb tanaka dvb FTA. Dan ketika pindah ke analog utk lihat acara bola, kadang mengecewakan, karena yg jelas hanya channel2 tertentu saja. Boleh nanya dgn parabola yg sama, kalo saya ganti stb saja dari tanaka dvb ke skybox dvbs2. Apakah akan ada bedanya? Kalo ada apa saja?